DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI.........................................................................................1
1.
INISIASI
KONFIGURASI ROUTER ISR..........................................2
2.
SETUP FISIK PADA
ISR....................................................................3
3.
KONFIGURASI
SDM EXPRESS......................................................3
4.
KONFIGURASI
KONEKSI WAN MENGGUNAKAN SDM EXPRESS............................................................................................4
5.
KONFIGURASI NAT
MENGGUNAKAN SDM EXPRESS............5
6.
KONFIGURASI
ROUTER MENGGUNAKAN CLI IOS..................6
7.
KONFIGURASI
DEFAULT ROUTER...............................................9
8.
KONFIGURASI
LAYANAN DHCP..................................................10
9.
KONFIGURASI NAT
DENGAN CLI................................................11
10. BACK-UP KONFIGURASI ROUTER...............................................12
11. HUBUNGAN CPE KE ISP.................................................................13
12. KONFIGURASI KONEKSI WAN.....................................................13
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................15
1. Inisiasi
konfigurasi router ISR (Integrated Service Router)
ISR mengkombinasikan fitur seperti fungsi routing dan switching, security, voice, koneksi LAN dan WAN ke dalam sebuah alat.
Apa itu Router ?
Router adalah komputer khusus yang memiliki tugas utama mengirimkan paket melalui jaringan komputer. Router bertanggungjawab dalam hal mengkoneksikan antar jaringan dengan cara memilih jalur terbaik bagi paket untuk diteruskan sampai ke tujuan akhir.
Komponen Router :
- CPU – Menjalankan perintah operating system
- Random access memory (RAM) – Berisi file salinan konfigurasi yang sedang berjalan saat ini. Menyimpan routing table. Isi RAM hilang apabila power dimatikan.
- Read Only Memory (ROM) – Menyimpan diagnostic software yang digunakan ketika router mulai dinyalakan. Menyimpan program bootstrap router.
- Nonvolatile RAM (NVRAM) – Menyimpan startup configuration. Termasuk didalamnya alamat – alamat IP (Routing protocol, Hostname dari router)
- Flash memory – Berisi operating system (Cisco IOS)
- Interfaces – Terdapat banyak interface fisik yang digunakan untuk terhubung dengan jaringan.
Contoh jenis interface:
– Ethernet / fast Ethernet interfaces
– Serial interfaces
– Management interfaces
Konfigurasi
Router
Langkah inisialisasi
yang digunakan untuk mengkonfigurasi router tidaklah terlalu sulit. Cisco IOS
menyediakan banyak tool yang dapat digunakan untuk ditambahkan dalam file
konfigurasi. Diharapkan setelah melewati modul ini, Anda akan mampu:
- Memberi nama ke router
- Setting password
- Memahami perintah show
- Mengkonfigurasi interface serial
- Mengkonfigurasi interface Ethernet
- Menjalankan perubahan router
- Menyimpan perubahan konfigurasi
- Mengkonfigurasi deskripsi interface
- Mengkonfigurasi message-of-the-day banner
- Mengkonfigurasi table host
- Memahami betapa pentingnya backup dan dokumentasi file konfigurasi
2. Setup Fisik
pada ISR
Mengeksekusi
file konfigurasi startup atau memasuki mode setup antara lain :
Startup file
konfigurasi
File konfigurasi startup adalah file konfigurasi disimpan yang menentukan sifat dari perangkat setiap kali perangkat bertenaga. File ini disimpan dalam non-volatile RAM (NVRAM), yang berarti bahwa itu disimpan bahkan ketika daya ke perangkat dimatikan.
File konfigurasi startup adalah file konfigurasi disimpan yang menentukan sifat dari perangkat setiap kali perangkat bertenaga. File ini disimpan dalam non-volatile RAM (NVRAM), yang berarti bahwa itu disimpan bahkan ketika daya ke perangkat dimatikan.
Ketika
sebuah router Cisco pertama kali menyala, itu beban perangkat lunak Cisco IOS
untuk bekerja memori, atau RAM. Selanjutnya, file konfigurasi startup dicopy
dari NVRAM ke RAM. Ketika file konfigurasi startup terisi ke dalam RAM, file
menjadi awal menjalankan konfigurasi.
Menjalankan File Konfigurasi
Menjalankan File Konfigurasi
Istilah yang
menjalankan konfigurasi mengacu pada konfigurasi saat ini berjalan di RAM pada
perangkat. File ini berisi perintah yang digunakan untuk menentukan bagaimana
perangkat beroperasi pada jaringan.
Menjalankan
file konfigurasi disimpan dalam memori kerja perangkat. Perubahan parameter
konfigurasi perangkat dan berbagai dapat dibuat ketika file tersebut dalam
memori kerja. Namun, menjalankan konfigurasi hilang setiap kali perangkat
dimatikan, kecuali menjalankan konfigurasi disimpan ke file konfigurasi
startup.
Setelah file konfigurasi startup terisi dan sepatu router berhasil, perintah show version dapat digunakan untuk memverifikasi dan troubleshoot beberapa perangkat keras dasar dan komponen perangkat lunak yang digunakan selama proses bootup. Output dari perintah show version meliputi:
Setelah file konfigurasi startup terisi dan sepatu router berhasil, perintah show version dapat digunakan untuk memverifikasi dan troubleshoot beberapa perangkat keras dasar dan komponen perangkat lunak yang digunakan selama proses bootup. Output dari perintah show version meliputi:
3. Konfigurasi
SDM Express
Langkah-Langkah
Konigurasi SDM Express antara lain :
- Nama router.
- Tentukan nama pengguna dan menentukan password.
- Anda dapat mengkonfigurasi router secara manual menggunakan wizard Cisco SDM Express, atau ketentuan itu dengan file konfigurasi dimuat dari USB tanda atau perangkat USB flash, Aman Perangkat Provisioning (SDP), atau Cisco Network Services, jika didukung oleh Cisco IOS.
- Jika Anda menggunakan Cisco Layanan Jaringan untuk mengkonfigurasi router Anda, Anda dapat memberikan parameter Cisco Layanan Jaringan yang akan memungkinkan router untuk menghubungi server Cisco Network Services dan memperoleh konfigurasi.
- Mengubah default pabrik alamat IP LAN. Tugas ini dilewati jika SDP atau Cisco Network Services dipilih untuk pengadaan router.
- Buat kolom alamat DHCP untuk LAN. Tugas ini dilewati jika SDP atau Cisco Network Services dipilih untuk pengadaan router.
- Mengidentifikasi server DNS dan nama domain organisasi Anda.Konsultasikan administrator jaringan atau penyedia layanan Internet untuk informasi ini. Tugas ini dilewati jika SDP atau Cisco Network Services dipilih untuk pengadaan router.
- Buat koneksi WAN.
- Buat firewall untuk koneksi LAN dan WAN.
- Membuat pengaturan yang akan meningkatkan keamanan jaringan dan kinerja.
4. Konfigurasi
koneksi WAN menggunakan SDM Express
Internet (WAN): Ethernet Antarmuka
Gunakan
jendela ini untuk mengkonfigurasi antarmuka Ethernet WAN.
Aktifkan PPPoE Kotak Centang
Jika
penyedia layanan Anda mengharuskan menggunakan router PPPoE, periksa untuk
mengaktifkan PPPoE enkapsulasi. Hapus tanda centang jika penyedia layanan
Anda tidak menggunakan PPPoE. Kotak centang ini tidak tersedia jika router
Anda menjalankan rilis Cisco IOS yang tidak mendukung PPPoE enkapsulasi.
Alamat Jenis Daftar
Pilih salah
satu dari berikut:
- IP statis Alamat Option
Jika Anda
memilih alamat IP statis, masukkan alamat IP dan subnet mask atau bit subnet
dalam bidang yang tersedia.
- Dinamis (DHCP Client)
Jika Anda
memilih Dinamis, router akan menyewa alamat IP dari server DHCP
jauh. Masukkan nama server DHCP yang akan memberikan alamat.
- IP Option Tak Terbilang
Pilih IP
Tak Terbilang jika Anda ingin antarmuka untuk berbagi alamat IP yang
telah ditetapkan untuk antarmuka lain. Kemudian, pilih interface yang
alamat IP Anda ingin antarmuka yang Anda mengkonfigurasi untuk
menggunakan. Jika Anda tidak memilih Enable PPPoE, pilihan ini tidak
tersedia.
- IP mudah (IP Negosiasi)
Pilih IP
Easy (IP Negosiasi) jika router akan mendapatkan alamat IP oleh PPP /
IPCP alamat negosiasi. Jika Anda tidak memilih Enable PPPoE, pilihan ini
tidak tersedia.
Otentikasi Jenis Kotak Centang
Centang
kotak untuk jenis otentikasi yang digunakan oleh penyedia layanan
Anda. Jika Anda tidak tahu tipe yang menggunakan penyedia layanan Anda,
Anda dapat memeriksa kedua kotak : router akan mencoba kedua jenis otentikasi,
dan salah satu upaya akan berhasil.
Otentikasi
CHAP lebih aman dari otentikasi PAP.
Nama pengguna Lapangan
Diberikan
kepada Anda oleh penyedia layanan Internet atau administrator jaringan dan
digunakan sebagai username untuk CHAP dan / atau otentikasi PAP.
Sandi Lapangan
Masukkan
password persis seperti yang diberikan kepada Anda oleh penyedia layanan
Anda. Password adalah case sensitif. Sebagai contoh, password “test”
tidak sama dengan “Test”.
Konfirmasi Password Lapangan
Masukkan
kembali password yang sama yang Anda masukkan dalam kotak sebelumnya.
Menyegarkan, Apply Changes, Buang Perubahan Buttons
Terlihat
jika Anda mengedit konfigurasi awal.
5. Konfigurasi
NAT menggunakan SDM Express
Langkah 1:
Buat sambungan dari PC ke router
- Power router.
- Power PC.
- Nonaktifkan program popup blocker apapun. Popup blocker mencegah jendela SDM dari tayangan tersebut.
- Hubungkan NIC PC ke FastEthernet 0 / 0 (Fa0 / 0) port pada router Cisco 1841 ISR dengan Ethernet kabel. Catatan: Sebuah router SDM selain 1841 mungkin memerlukan koneksi ke port yang berbeda untuk mengakses SDM.
- Konfigurasi alamat IP PC menjadi 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0.
- SDM tidak memuat secara otomatis pada router. Anda harus membuka web browser untuk mencapai SDM tersebut. Buka browser web pada PC dan terhubung ke URL berikut:http://192.168.1.1.
- Pada Hubungkan ke kotak dialog, masukkan admin untuk username dan cisco123 untuk memasukkan sandi. Ini dikonfigurasi di lab sebelumnya. Klik OK. Aplikasi web utama SDM akan mulai dan Anda akan diminta untuk menggunakan HTTPS. Klik Batal. Pada jendela Peringatan Keamanan, klik Ya untuk mempercayai Cisco aplikasi.
- Pastikan bahwa Anda menggunakan versi terbaru SDM. Layar SDM awal yang segera menampilkan setelah login menunjukkan nomor versi saat ini. Hal ini juga ditampilkan pada layar utama ditampilkan SDM di bawah ini, bersama dengan versi IOS.
Langkah 2:
Konfigurasi SDM untuk menunjukkan Cisco IOS CLI perintah.
- Dari menu Edit SDM di jendela utama, pilih Preferensi.
- Periksa perintah Pratinjau sebelum pengiriman ke kotak cek router. Dengan kotak cek ini diperiksa, Anda dapat melihat Cisco IOS perintah CLI yang akan Anda gunakan untuk melakukan konfigurasi fungsi router sebelum perintah-perintah dikirim ke router. Anda dapat mempelajari tentang Cisco IOS Perintah CLI cara ini.
Langkah 3:
Peluncuran Wizard NAT Dasar
- Dari menu Configure, klik tombol NAT untuk melihat halaman konfigurasi NAT. Klik Dasar NAT tombol radio lalu klik Launch tugas yang terpilih.
- Dalam Selamat datang di jendela NAT Dasar Wizard, klik Next
Langkah 4:
Pilih antarmuka WAN untuk NAT
- Pilih Serial0/0/0 antarmuka WAN dari daftar. Centang kotak untuk kisaran alamat IP yang merupakan jaringan internal dari 192.168.1.0 ke 192.168.1.255. Ini adalah rentang yang memerlukan konversi menggunakan proses NAT.
- Klik Next, dan, setelah Anda telah membaca Ringkasan Konfigurasi, klik Finish.
- Dalam
Kirim ke jendela Konfigurasi Router, meninjau perintah CLI yang dihasilkan
oleh Cisco SDM. Ini adalah perintah yang akan dikirimkan ke router untuk
mengkonfigurasi NAT. The perintah juga dapat dimasukkan secara manual dari
CLI untuk menyelesaikan tugas yang sama. Centang kotak untuk menjalankan
Simpan config. untuk startup router config. Catatan: Secara default,
perintah yang Anda hanya dihasilkan hanya akan memperbarui router berjalan
file konfigurasi saat dikirim. Jika router itu dimulai kembali, perubahan yang Anda buat akan hilang. Mencentang kotak ini akan memperbarui file konfigurasi startup juga, dan ketika router di restart, ia akan memuat perintah baru ke dalam menjalankan konfigurasi. Jika Anda memilih untuk tidak menyimpan perintah ke startup config saat ini, gunakan File> Tulis untuk Config startup opsi di SDM atau menggunakan copy running-config startup-config perintah dari CLI menggunakan sesi terminal atau Telnet. - Klik Kirim untuk menyelesaikan konfigurasi router.
- Pada jendela Status Pengiriman Perintah, perhatikan teks yang mengatakan bahwa menjalankan config adalah berhasil disalin ke startup config. Klik OK untuk keluar wizard Basic NAT.
- Layar NAT akhir ini menunjukkan bahwa Interface Di dalamnya ada Fa0 / 0 dan antarmuka luar S0/0/0. The internal pribadi (Original) alamat akan diterjemahkan secara dinamis ke alamat publik eksternal.
6. Konfigurasi
Router menggunakan CLI IOS
Cisco IOS
adalah sistem operasi berbasis teks yang digunakan pada perangkat switch dan
router buatan Cisco. Perintah-perintah Cisco IOS dikelompokan menjadi beberapa
mode yang disebut Exec mode.
Secara umum
ada dua mode utama yaitu :
- User Execmode
- Privileged Exec Pada Privileged Exec mode ini kita bisa masuk pada Global Configuration yang biasa digunakan untuk mengkonfigurasi IP pada tiap interface, Routing, Vlan.
Setting IP
pada PC1 :
KONFIGURASI
R1
Masuk Global
Konfigurasi (Konfigurasi hostname, password privillage mode)
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname
R1
R1(config)#enable secret class
R1(config)#enable secret class
Konfigurasi
Line Console dan Line VTY
R1(config)#line
console 0
R1(config-line)#password cisco
R1(config-line)#login
R1(config-line)#exit
R1(config)#line vty 0 4
R1(config-line)#password cisco
R1(config-line)#login
R1(config-line)#exit
R1(config-line)#password cisco
R1(config-line)#login
R1(config-line)#exit
R1(config)#line vty 0 4
R1(config-line)#password cisco
R1(config-line)#login
R1(config-line)#exit
Konfigurasi
IP Interface
R1(config)#interface
se0/0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED:
Interface Serial0/0/0, changed state to down
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface fa0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.2.254 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface fa0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.2.254 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED:
Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN:
Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R1(config-if)#exit
Konfigurasi
Routing RIP Versi 2
R1(config)#router
rip
R1(config-router)#version 2
R1(config-router)#network 192.168.1.0
R1(config-router)#network 192.168.2.0
R1(config-router)#version 2
R1(config-router)#network 192.168.1.0
R1(config-router)#network 192.168.2.0
Menyimpan
Konfigurasi pada NVRAM
R1#copy
running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]
Setting IP
pada PC2 :
KONFIGURASI
R2
Masuk
Konfigurasi Global
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R2
R2(config)#enable secret class
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R2
R2(config)#enable secret class
R2(config)#line
console 0
R2(config-line)#pass cisco
R2(config-line)#login
R2(config-line)#exit
R2(config)#line vty 0 4
R2(config-line)#pass cisco
R2(config-line)#login
R2(config-line)#exit
R2(config-line)#pass cisco
R2(config-line)#login
R2(config-line)#exit
R2(config)#line vty 0 4
R2(config-line)#pass cisco
R2(config-line)#login
R2(config-line)#exit
R2(config)#interface
fa0/0
R2(config-if)#ip address 192.168.3.254 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#ip address 192.168.3.254 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN:
Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
R2(config-if)#exit
R2(config)#interface se0/0/1
R2(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.252
R2(config-if)#no sh
R2(config)#interface se0/0/1
R2(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.252
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/1, changed state to up
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/1, changed state to up
R2(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/1, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/1, changed state to up
R2(config-if)#exit
R2(config)#router
rip
R2(config-router)#version 2
R2(config-router)#network 192.168.3.0
R2(config-router)#network 192.168.1.0
R2(config-router)#version 2
R2(config-router)#network 192.168.3.0
R2(config-router)#network 192.168.1.0
R1#copy
running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]
PERIFIKASI
KONFIGURASI
1. Tampilkan
konfigurasi yang sedang berjalan pada tiap router dengan printahshow
running-config
2. Temukan hostname, password, ip address dan protokol routing pada router yang telah di konfigurasi
3. Ping PC2 dari Command Prompt PC1
2. Temukan hostname, password, ip address dan protokol routing pada router yang telah di konfigurasi
3. Ping PC2 dari Command Prompt PC1
4. Trace the
network pathatau
mengecek jalur network dari PC1 ke PC2 (PC>tracert 192.168.3.3)
7. Konfigurasi
Default Route
Skenario :
Perusahaan
Anda baru saja menambah router Cisco 1841 baru sebagai border device. Mereka
menyewa bandwidth sebesar 64Kbps untuk koneksi kedua office dari ISP lokal.
Sejak saat itu semua trafik bukan lagi jaringan lokal, harus di rutekan ke
router ISP.
Admin
jaringan senior telah memutuskan sebuah default route ke router ISP yang akan
di konfigurasi. Anda telah ditunjuk untuk menyelesaikan configurasi tersebut.
Karena pada
kasus ini yang kita konfigurasi default route adalah router border1 dan border2
maka router ISP harus sudah kita konfigurasi terlebih dahulu dengan routing
static.
Sebelum kita
konfigurasi default route lihat routing tabel pada Border 1 dan Border 2 dengan
mengetikan perintah show ip route.
Border1#show
ip route
Border2#show
ip route
Saat ini
routing tabel hanya berisi informasi routing untuk dua network lokal yang
terkoneksi dan the gateway of last resort is not set.
Konfigurasi
default route pada router Border1 :
Border1(config)#ip
route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.1.1
Border1(config)#end
Border1#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]
Border1(config)#end
Border1#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]
Konfigurasi
default route pada router Border2 :
Border2(config)#ip
route 0.0.0.0 0.0.0.0 se0/0/1
Border2(config)#end
Border2#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]
Border2(config)#end
Border2#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]
Perifikasi
hasil konfigurasi dan koneksi
Check tabel
routing pada router Border1
Border1#show
ip route
check tabel
routing pada router Border2
Border2#show
ip route
Routing
tabel sekarang berisi informasi routing untuk dua network lokal yang terkoneksi
langsung,dan “a default route setting the Gateway of last resort” ping DNS
server dari PC1 menggunakan Command Prompt
ping PC2
dari PC1 menggunakan Command Prompt
8. Konfigurasi
Layanan DHCP
Langkah-Langkah
Konfigurasi Layanan DHCP antara lain :
1) Konfigurasi DHCP Server pada Router. Klik Router0, pindah ke tab CLI, lalu masukkan command berikut:
1) Konfigurasi DHCP Server pada Router. Klik Router0, pindah ke tab CLI, lalu masukkan command berikut:
- Router>enable
- Router#configure terminal
- Router(config)#interface fastEthernet 0/0
- Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
- Router(config-if)#no shutdown
- Router(config-if)#exit
- Router(config)#ip dhcp pool gallant
- Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0
- Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1
- Router(dhcp-config)#exit
- Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.1.1
- Router(config)#end
Keterangan:
- Pemberian nama pool bersifat bebas, nama pool yang digunakan pada konfigurasi diatas adalah “gallant”.
- Command “default-router” digunakan untuk memberikan alamat gateway pada komputer client.
- Command “ip dhcp exclude-address” digunakan untuk mengeset alamat ip yang tidak akan diberikan kepada komputer client, karena telah digunakan oleh Router.
Setelah
itu close.
2)
Konfigurasi DHCP Client pada keempat PC. Klik PC0, pindah ke
tab Dekstop, klik IP Configuration, pilih DHCP,
lalu close.
Ulangi
langkah pada PC0 untuk konfigurasi pada PC1 dan PC2.
3) Cek
alamat ip pada PC apakah sudah mendapat IP dari Router. Klik PC0,
pindah ke tab Dekstop, klik Command Prompt, lalu
ketikkan : ipconfig.
Ulangi
langkah tersebut untuk mengecek alamat ip pada PC1 danPC2.
4) Lakukan
ping pada keempat PC tersebut. Klik pada PC, pindah ke tab Dekstop,
klik Command Prompt, lalu ketikkan: ping <alamat ip
tujuan>.
Jika muncul
tulisan seperti gambar diatas maka berhasil, jika yang muncul tulisan “Request
Time Out” atau “Destianion Host Unreachable” maka gagal dan ulangi
dengan teliti langkah-langkah sebelumnya.
9. Konfigurasi
NAT dengan CLI
Konfigurasi
NAT pada Router Pertama antara lain :
- Pertama buka CLI di Router Pertama
- Definisikan
dulu antara IP private dan public-nya:Router(config)#int
fastEthernet 9/0
Router(config-if)#ip nat ins
Router(config-if)#ip nat inside
Router(config-if)#exit
Router(config)#int f 8/0
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#ex
Router(config)#ex
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Konfigurasi Dynamic:
Router#conf
Router(config)#acc
Router(config)#access-list 1 per
Router(config)#access-list 1 permit 10.10.10.0 0.0.0.255
Router(config)#ip nat ins
Router(config)#ip nat inside list 1 int
Router(config)#ip nat inside so
Router(config)#ip nat inside source li
Router(config)#ip nat inside source list 1 in
Router(config)#ip nat inside source list 1 interface f
Router(config)#ip nat inside source list 1 interface fastEthernet 8/0 overload
Router(config)#acc
Router(config)#access-list 1 per
Router(config)#access-list 1 permit 10.10.10.0 0.0.0.255
Router(config)#ip nat ins
Router(config)#ip nat inside list 1 int
Router(config)#ip nat inside so
Router(config)#ip nat inside source li
Router(config)#ip nat inside source list 1 in
Router(config)#ip nat inside source list 1 interface f
Router(config)#ip nat inside source list 1 interface fastEthernet 8/0 overload
Konfigurasi Static:
Router(config)#ip nat inside sou
Router(config)#ip nat inside source sta
Router(config)#ip nat inside source static 10.10.10.4 192.168.1.10
Router(config)#ip nat inside source static 10.10.10.5 192.168.1.11
Router(config)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#cop run start
Router#cop run startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]
Router(config)#ip nat inside source sta
Router(config)#ip nat inside source static 10.10.10.4 192.168.1.10
Router(config)#ip nat inside source static 10.10.10.5 192.168.1.11
Router(config)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#cop run start
Router#cop run startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration…
[OK]
Contoh Lain
Cara Konfigurasi NAT Static antara lain :
Misalnya :
Kita
mempunyai alamat IP local /private address 192.168.1.1 dan kita ingin jaringan
ini bias berkomunikasi ke internet dengan cara NAT ke IP Public dari ISP,
misalnya IP ISP adalah 108.77.2.1
Maka
konfigursi command line di router adalah sebagai berikut :
Router(config)#
ip nat inside source static 192.168.1.1 108.77.2.1
Perintah di
atas mendefinisikan alamat untuk inside local atau alamat jaringan local kita
192.168.1.1 dan ditranslasikan static ke 108.77.2.1
Selanjutnya
adalah konfigurasi untuk mengaktifkan alamt interface inside outside pilih
salah satu interface misal :
Router(config)#int
f0/0 ip nat inside
Router(config)#int
s1/0 ip nat outside
Dan
konfigurasi sudah selesai silahkan cek apakah jaringan local anda sudah bias
terhubung ke internet.
10. Back-up
konfigurasi router
Membackup
file konfigurasi ini sangat berguna selain untuk dokumentasi juga untuk backup
kita saat melakukan konfigurasi ulang router kita jika kita ingin mencoba suatu
konfigurasi yang baru, dan bila terjadi kegagalan dalam konfigurasi kita yang
baru ini, kita dapat dengan cepat mengembalikannya ke konfigurasi semula dengan
file backup konfigurasi kita tersebut.
Langkah-langkah
melakukan backup file konfigurasi dari router ke PC adalah sebagai berikut ini
:
- Masukkan perintah copy running-config tftp
- Masukkan IP address dari TFTP server
- Masukkan nama file konfigurasinya atau menerima nama defaultnya
- Tekan enteruntuk konfirmasi dan menjalankan proses
Untuk lebih
jelasnya lihat gambar 1 diatas dan konfigurasi pada terminal router sebagai
berikut ini :
HDI>enable
HDI#
HDI#copy running-config tftp
Address or name of remote host []? 172.18.18.254
Destination filename [HDI-confg]? HDI-Backup
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
589 bytes copied in 10.7 secs
HDI#
HDI#
HDI#copy running-config tftp
Address or name of remote host []? 172.18.18.254
Destination filename [HDI-confg]? HDI-Backup
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
589 bytes copied in 10.7 secs
HDI#
Sedangkan
untuk memanggil kembali file backup yang ada di PC TFTP Server untuk di
kembalikan ke dalam router caranya adalah sebagai berikut ini :
- Masukkan perintah copy tftp running-config
- Pilih host atau network configuration file
- Masukkan IP address dari TFTP server
- Masukkan nama file konfigurasinya
- Tekan enteruntuk konfirmasi dan menjalankan proses
Command
Konfigurasi pada terminal router sebagai berikut ini :
HDI>enable
HDI#
HDI#copy tftp running-config
Address or name of remote host []? 172.18.18.254
Source filename []? HDI-Backup
Destination filename [running-config]?
Accessing tftp://172.18.18.254/HDI-Backup
Loading HDI-Backup from 172.18.18.254
(via FastEthernet 0/1):
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
(OK-589 bytes)
589 bytes copied in 10.2 secs
HDI#
HDI#
HDI#copy tftp running-config
Address or name of remote host []? 172.18.18.254
Source filename []? HDI-Backup
Destination filename [running-config]?
Accessing tftp://172.18.18.254/HDI-Backup
Loading HDI-Backup from 172.18.18.254
(via FastEthernet 0/1):
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
(OK-589 bytes)
589 bytes copied in 10.2 secs
HDI#
11. Hubungan CPE
ke ISP
CPE
(Costumer Provided Equipment) adalah peralatan networking (seperti workstation,
router, POTS splitter, dll) yang dipasang pada pelanggan dan terhubung dengan
peralatan networking jasa telekomunikasi. Tetapi peralatan pelanggan disini
terpisah dengan peralatan perusahaan telekomunikasi tersebut.
Contoh CPE
yang dimiliki pelanggan pada umumnya router, switch, dan modem.
CPE juga mengacu pada perangkat yang dapat mentranslasikan data agar dapat dikenal oleh protokol WAN, misalnya : Frame-Relay, MPLS atau ATM T-1, dan lain-lain
CPE juga mengacu pada perangkat yang dapat mentranslasikan data agar dapat dikenal oleh protokol WAN, misalnya : Frame-Relay, MPLS atau ATM T-1, dan lain-lain
CPE disebut
juga sebagai perlengkapan yang dimiliki oleh pelanggan dan berada di lokasi
pelanggan. Kalo di anologikan dengan telepun rumah, batas CPE sampai ke kotak
DP yang biasa digantung di tiang-tiang telepun.
Hubungan CPE
dengan ISP adalah :
Ketika ISDN
belum dikenal, perangkat CPE hanya berupa pesawat telegrap (morse, telex, fax),
setelah ISDN diimplementasikan, perangkat CPE dapat menggunakan PC, videophone,
video conference, telemetri dll.
Ketika
teknologi gateway antara jaringan telekomunikasi dengan jaringan data
dimungkinkan, muncul perangkat modem analog untuk akses internet dengan mode
dial-up melalui Internet Service Provider (ISP). Ketika teknologi DSL
(khususnya ADSL) diimplementasikan muncul perangkat-perangkat CPE untuk akses
internet non dialup.
12. Konfigurasi
koneksi WAN
Ada tiga
jenis koneksi pada WAN yaitu :
1. Leased
line
Koneksi ini disebut sebagai koneksi titik ke titik (point-to-point) atau koneksi yang dedicated (koneksi yang ga bisa diganggu gugat oleh pelanggan lain). Karena jalurnya dedicated, biaya tinggi adalah resiko pengguna leased line.
Koneksi ini disebut sebagai koneksi titik ke titik (point-to-point) atau koneksi yang dedicated (koneksi yang ga bisa diganggu gugat oleh pelanggan lain). Karena jalurnya dedicated, biaya tinggi adalah resiko pengguna leased line.
Namun, di
sisi lain koneksi leased line tidak melalui proses call setup, sehingga antara
end user selalu terkoneksi secara real time. Sehingga ketika membutuhkan
koneksi data yang stabil dan tidak memiliki masalah di segi biaya, leased line
is number one.
2. Circuit
switching
Koneksi yang satu ini mungkin akan lebih enak kalo dianalogikan dengan telepun rumah. Dari segi biaya ini akan lebih murah dibanding koneksi yang pertama. Karena hanya membayar ketika digunakan. Walaupun murah di segi biaya ada kemungkinan probabilitas blocking terjadi di koneksi ini.
Koneksi yang satu ini mungkin akan lebih enak kalo dianalogikan dengan telepun rumah. Dari segi biaya ini akan lebih murah dibanding koneksi yang pertama. Karena hanya membayar ketika digunakan. Walaupun murah di segi biaya ada kemungkinan probabilitas blocking terjadi di koneksi ini.
3. Packet
switching
Koneksi terakhir adalah koneksi yang paling familiar digunakan. Karena koneksi ini menggabungkan antara biaya murah circuit switching tapi bersifat seperti leased line. Konsepnya didasari akan pembagian bandwidth kepada beberapa pelanggan (multiplexing). Makanya kalo di beberapa ISP sering dengar 1:10, yang artinya 1 jalur digunakan oleh 10 pelanggan.
Beberapa protokol yang digunakan pada koneksi WAN adalah :
Koneksi terakhir adalah koneksi yang paling familiar digunakan. Karena koneksi ini menggabungkan antara biaya murah circuit switching tapi bersifat seperti leased line. Konsepnya didasari akan pembagian bandwidth kepada beberapa pelanggan (multiplexing). Makanya kalo di beberapa ISP sering dengar 1:10, yang artinya 1 jalur digunakan oleh 10 pelanggan.
Beberapa protokol yang digunakan pada koneksi WAN adalah :
1. HDLC
(High Level Data Link Control)
Dikembangkan dari SDLC (Syncronous Digital Link Control) yang diciptakan oleh IBM. HDLC tidak dimaksudkan untuk membungkus protokol-protokol Lapis Jaringan yang berbeda-beda melalui link yang sama. Header HDLC tidak membawa indentifikasi dari jenis protokol yang dibawa di dalam enkapsulasi HDLC. Karena itu, setiap vendor memiliki HDLC yang unik.
Dikembangkan dari SDLC (Syncronous Digital Link Control) yang diciptakan oleh IBM. HDLC tidak dimaksudkan untuk membungkus protokol-protokol Lapis Jaringan yang berbeda-beda melalui link yang sama. Header HDLC tidak membawa indentifikasi dari jenis protokol yang dibawa di dalam enkapsulasi HDLC. Karena itu, setiap vendor memiliki HDLC yang unik.
2. PPP
(Point-to-Point Protocol)
Protokol ini dapat digunakan untuk menghubungkan perangkat antar vendor yang berbeda. PPP menggunakan Network Control Protocol di header Data Link untuk melakukan identifikasi Lapis Jaringan. PPP juga mengijinkan auhentifikasi dan koneksi multilink dan kompitibel dengan jaur asynchronous dan synchronous.
Protokol ini dapat digunakan untuk menghubungkan perangkat antar vendor yang berbeda. PPP menggunakan Network Control Protocol di header Data Link untuk melakukan identifikasi Lapis Jaringan. PPP juga mengijinkan auhentifikasi dan koneksi multilink dan kompitibel dengan jaur asynchronous dan synchronous.
3. Frame
Relay
Teknologi yang muncul di awal tahun 1990 dan penerus dari X.25. Frame Relay lebih efektif dari segi biaya daripada PPP. Dapat berjalan pada kecepata 64 Kbps sampai 54 Mbps (T3). Protokol ini juga menyediakan fungsi-fungsi tambahan untuk alokasi bandwidth dan pengendalian congestion.
Teknologi yang muncul di awal tahun 1990 dan penerus dari X.25. Frame Relay lebih efektif dari segi biaya daripada PPP. Dapat berjalan pada kecepata 64 Kbps sampai 54 Mbps (T3). Protokol ini juga menyediakan fungsi-fungsi tambahan untuk alokasi bandwidth dan pengendalian congestion.
4. ISDN
(Integrated Service Digital Network)
Merupakan sekumpulan layanan digital yang memindahkan suara dan data melalui hubungan kabel telepun yang ada. ISDN merupakan pilihan yang cukup bijak sebagai jalur back up
Merupakan sekumpulan layanan digital yang memindahkan suara dan data melalui hubungan kabel telepun yang ada. ISDN merupakan pilihan yang cukup bijak sebagai jalur back up
DAFTAR PUSTAKA
http://eksamaulita.blogspot.co.id/2013/10/integrated-services-router-isr.htmlhttps://lovelyirmaonline.wordpress.com/2010/12/06/tugas-ccna-2-lab-5-2-5-configuring-dynamic-nat-with-sdm/
https://sijarangpulang.wordpress.com/2012/03/21/konfigurasi-dasar-router-dan-ripv2/
https://sijarangpulang.wordpress.com/2012/03/25/konfigurasi-default-route/
http://gallnote.blogspot.co.id/2013/09/tutorial-cisco-packet-tracer-jaringan.html
http://gallnote.blogspot.co.id/2013/09/tutorial-cisco-packet-tracer-jaringan.html
https://keeponwols.wordpress.com/2010/07/29/cara-membackup-file-konfigurasi-cisco-router-dengan-tftp-server/
http://borgias-balubun.blogspot.co.id/2013/02/jaringan-wan-wide-area-network.html
http://borgias-balubun.blogspot.co.id/2013/02/jaringan-wan-wide-area-network.html